Memasuki akhir semester V aku memutuskan untuk menempati kostku, 
karena sebelumnya aku kost tapi jarang aku tempati. Karena orang tuaku 
jarang dirumah, sering berpergian keluar kota. Selain itu poeper jg 
memutuskan transfer kuliah ke Jawa Tengah. Aku merasa putus asa tak 
punya siapa-siapa lagi yang bisa mengisi hari-hariku karena ditinggal 
jauh oleh kedua orang yang sangat berarti dalam hidupku. Aku merasa 
sendirian. Sejak saat itu Aku berusaha belajar mandiri, berusaha 
menyikapi semuanya dengan kepasrahan.
Lingkungan kostku semua hampir memeluk agama islam dan ibu kostku 
beragama kristen
. Sejak saat itu aku mengaku agamaku hindu pada semua 
teman-temanku kost. Karena memang sebelumnya teman-teman kostku tak tahu
 agama asliku, yang tahu hanya satu orang teman kostku yang kebetulan 
sekelas denganku. Entah apa yang ada dalam pikiranku saat itu sampai aku
 mengakui kalau aku beragama hindu. Bagiku ini hanya buat senjata biar 
tidak digurui oleh teman-teman kostku yang sebagaian besar alim-alim dan
 rajin dalam beribadah.
Ibu kostku juga tahu nya aku beragama hindu. Soalnya pada saat kost 
dulu aku tidak menunjukkan KTPku karena yang bawa aku adalah temanku 
satu kelas. Jadi ibu kost sudah percaya sama temanku itu. Untungnya 
dalam lingkungan kostku teman-temanku tidak merasa fanatik terhadapku. 
Tapi mungkin rasa fanatiknya tidak berani di tunjukkan padaku. Hanya 
saja temanku yang membawaku sangat heran padaku, dan bertanya kepadaku 
“sebenarnya agamamu apa sih???” , aku jawab dengan tampang cengar-cengir
 “ ada deh, mau tau aja”.
Mungkin temenku penasaran sekali dengan agamaku, tapi aku biarkan 
saja daripada ditanya yang macem-macem.hehehehhe. Aku serasa tenang 
dengan mengaku hindu. Serasa tak ada tuntutan ketika aku beragama islam.
 Aku juga belum pernah mempelajari ajaran hindu. Biarpun poeper kelak 
akan menjadi pelabuhan terakhirku tapi sejak pacaran sampai bertunangan 
dia sama sekali tidak pernah mengajarkanku akan ajaran hindu. Hanya 
sedikit demi sedikit membantu membuka pikiranku yang sempit ini.
Sejak poeper jarang dirumah, aku merasa tak punya teman. Akhirnya aku
 berusaha mencari hiburan untuk diriku sendiri. Aku berusaha lebih dekat
 dengan keluarga poeper. Bagiku keluarga poeper adalah pengganti poeper 
saat jauh dariku. Setelah pulang dari kuliah aku sering berkunjung 
kerumah poeper. Aku belajar memahami kehidupan keluarga poeper. Aku 
merasa nyaman ketika aku masuk di lingkungan keluarga hindu, seperti 
keluarga poeper. Aku merasa suasana seperti inilah yang aku cari sejak 
dahulu, merasakan kedamaian yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. 
Aku ingin merasakan kedamaian ini seterusnya.
Akhirnya Aku memberanikan diri meminta poeper untuk mau mngajarkanku 
ajaran hindu meskipun dalam hatiku ada sedikit pemberontakan antara 
boleh atau tidak, dosa atau tidak tapi aku tetap merasa ingin belajar 
agama hindu. Aku tidak mempedulikan semua itu, karena aku ingin belajar 
dari kedamaian yang diperoleh poeper dan keluarganya. Pertama kali 
poeper meminjami aku buku berjudul UPADESA. Aku mempelajari satu persatu
 materi buku tersebut, aku masih merasa awam dengan kalimatnya. Aku 
meminta poeper untuk mau membimbingku agar aku bisa belajar step by 
step. Dan akhirnya aku paham dengan isi buku upadesa. Poeper juga 
mengajarkan ku cara sembahyang, Aku senang sekali meskipun aku awam 
dengan cara sembahyangnya.
Setelah mempelajarinya aku di kenalkan poeper sebuah video berserta 
teksnya, yaitu “MANTRAM GAYATRI”. Aku diberitahu poeper, mantram gayatri
 ini adalah doa untuk sembahyang. Aku putar video itu berulang-ulang dan
 aku benar-benar merasakan kedamaian, aku merasakan beban yang aku 
rasakan menghilang ketika mantram gayatri aku dengar berulang-ulang. Aku
 berusaha menghafal kalimat mantram gayatri per bait sampai akhirnya aku
 menghafalnya. Dengan berjalannya waktu sedikit demi sedikit aku bisa 
mengetahui dan memahami ajaran hindu. Tuhan di hindu selalu ada dalam 
jiwa(atman) setiap manusia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar