Sabtu, 15 November 2014

Hindu, Aku Kembali Padamu (…End)

Aku sangat bersyukur sekali bisa mengikuti prosesi rangkaian nyepi tanpa ada halangan
. Tepat tanggal 18 maret 2012 acara melasti di bendungan siman berlangsung. Aku sangat menanti itu semua. Aku bersemangat sekali, bergegas siap-siap mempercantik diri , mengenakan kebaya yang sudah aku persiapkan sebelumnya. Aku merasa menjadi manusia yang paling bahagia. Aku merasa bersyukur bisa mengikuti acara melasti tanpa ada halangan sedikit pun. Tak lupa aku ucapakan rasa syukurku pada Sang Hyang Widhi. “Awignamastu”.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Tepat tanggal 22 maret 2012 Tawur kasanga berlangsung. Aku menantinya dengan penuh suka cita. Tepat pukul 17.30 WIB aku siap-siap berangkat ke pura bersama poeper dan keluarganya. Aku tak pernah merasakan rasa berdebar-debar bahagaia seperti ini. jantungku berdebar semakin kencang, sampai aku tiba di depan pura. Aku memohon waranugraha dari sang hyang widhi sembelum memulai persembahyangan , agar tawur kasanga yang aku ikuti pertama kali ini berjalan lancar.
Persembahyangan dimulai, kedamaian dan kebahagiaan menyelimuti perasaanku. Aku merasa menangis bahagia. Selesai acara persembahyangan siap-siap mulai berkeliling desa memulai arak-arakan ogoh-ogoh. Rasa capekku tak terasa dan terbayarkan oleh kegembiraanku dan Aku sangat bahagia bisa diberi kesempatan dapat mengikuti prosesi tawur kasanga. Tepat jam 23.00 WIB daerah pura giri nata sudah mulai hening. Aku bergegas pulang kerumah poeper untuk istirahat sebentar, Aku tak sempat memikirkan sehabis prosesi tawur kasanga ini apa yang harus aku lakukan.Tapi aku memutuskan untuk tidur di tempat poeper dan ingin mengikuti pawasa selama 24 jam. Dalam hatiku berkata “bisa nggak ya aku melakukan catur brata dan upawasa selama 24 jam”???? aku masih ragu karena belum pernah menjalani catur brata penyepian tanpa boleh keluar rumah dan melalukan apa-apa. Tapi aku yakinkan diriku kalau aku pasti bisa melakukan catur brata penyepian. Tepat pukul 00.00 WIB aku sembahyang agar keyakinanku untuk melakukan catur brata berjalan lancar.

23 Maret 2012 , aku memulai catur brata penyepian dimulai dari pukul 06.00 –06.00 WIB keesokkan harinya. Waktu terus berjalan aku merasa terbiasa melakukannya, sampai waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB. Aku heran sekali kenapa aku tidak merasakan lapar ataupun lemas padahal aku sama sekali tidak melakukan aktifitas apa-apa, sedangkan puasa kalau di jalani dengan berdiam diri itu lapar dan lemasnya pasti terasa. Padahal sebelumnya aku menjalani puasa secara islam dahulu jam 15.00 WIB perut selalu merasakan lapar. Aku berfikir semuanya terletak pada keyakinanku. Aku merasa sangat bersyukur atas kekuatan yang sudah diberikan Sang Hyang Widhi kepadaku.

Keesokkan harinya ngembak geni berlangsung, aku merasakan kebahagiaan yang tak ternilai bisa dharma shanti dengan umat hindu di dalam pura giri nata. Kedamaian yang sangat berharga untuk aku peroleh.
Dari apa yang aku sampaikan ini semua tersusun rapi sesuai harapanku.Sang Hyang Widhi memberikan waranugraha yang bagiku sangat berharga. Setiap kejadian demi kejadian yang aku rasakan semua tak lepas dari keyakinanku untuk memeluk hindu. aku setiap saat bisa merasakan kedamaian.
Bisa menjadi manusia baru yang menemukan jati diri sesungguhnya. Aku bersyukur bisa diberikan karma yang indah di kehidupan sekarang. Semua ini tak lepas dari orang-orang disekalilingku yang mendukung aku bisa sampai seperti ini. Semua harapanku sudah tercapai dan masih 1 hal yang aku inginkan saat ini yakni ingin segera di “SUDHI WADANI” . Tapi aku berusaha bersabar menanti waktu yang tepat. Tanpa rasa bosan kuucapakan rasa syukurku kepada Sang Hyang Widhi.

Tulisan ini aku persembahkan untuk Papa Mama dan poeper yang selalu menerangi hari-hariku. Terimakasih untuk Papa dan mama yang sangat aku sayangi. Terimakasih untuk poeper yang tak pernah bosan mendampingiku. Serta tak lupa untuk Bapak dan Ibu camerku yang selalu membimbingku selama ini.
OM Shanti, Shanti, Shanti OM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar