Aku sangat bersyukur sekali bisa mengikuti prosesi rangkaian nyepi
tanpa ada halangan
. Tepat tanggal 18 maret 2012 acara melasti di
bendungan siman berlangsung. Aku sangat menanti itu semua. Aku
bersemangat sekali, bergegas siap-siap mempercantik diri , mengenakan
kebaya yang sudah aku persiapkan sebelumnya. Aku merasa menjadi manusia
yang paling bahagia. Aku merasa bersyukur bisa mengikuti acara melasti
tanpa ada halangan sedikit pun. Tak lupa aku ucapakan rasa syukurku pada
Sang Hyang Widhi. “Awignamastu”.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Tepat tanggal 22 maret 2012
Tawur kasanga berlangsung. Aku menantinya dengan penuh suka cita. Tepat
pukul 17.30 WIB aku siap-siap berangkat ke pura bersama poeper dan
keluarganya. Aku tak pernah merasakan rasa berdebar-debar bahagaia
seperti ini. jantungku berdebar semakin kencang, sampai aku tiba di
depan pura. Aku memohon waranugraha dari sang hyang widhi sembelum
memulai persembahyangan , agar tawur kasanga yang aku ikuti pertama kali
ini berjalan lancar.
Persembahyangan dimulai, kedamaian dan kebahagiaan menyelimuti
perasaanku. Aku merasa menangis bahagia. Selesai acara persembahyangan
siap-siap mulai berkeliling desa memulai arak-arakan ogoh-ogoh. Rasa
capekku tak terasa dan terbayarkan oleh kegembiraanku dan Aku sangat
bahagia bisa diberi kesempatan dapat mengikuti prosesi tawur kasanga.
Tepat jam 23.00 WIB daerah pura giri nata sudah mulai hening. Aku
bergegas pulang kerumah poeper untuk istirahat sebentar, Aku tak sempat
memikirkan sehabis prosesi tawur kasanga ini apa yang harus aku
lakukan.Tapi aku memutuskan untuk tidur di tempat poeper dan ingin
mengikuti pawasa selama 24 jam. Dalam hatiku berkata “bisa nggak ya aku
melakukan catur brata dan upawasa selama 24 jam”???? aku masih ragu
karena belum pernah menjalani catur brata penyepian tanpa boleh keluar
rumah dan melalukan apa-apa. Tapi aku yakinkan diriku kalau aku pasti
bisa melakukan catur brata penyepian. Tepat pukul 00.00 WIB aku
sembahyang agar keyakinanku untuk melakukan catur brata berjalan lancar.
23 Maret 2012 , aku memulai catur brata penyepian dimulai dari pukul
06.00 –06.00 WIB keesokkan harinya. Waktu terus berjalan aku merasa
terbiasa melakukannya, sampai waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB. Aku
heran sekali kenapa aku tidak merasakan lapar ataupun lemas padahal aku
sama sekali tidak melakukan aktifitas apa-apa, sedangkan puasa kalau di
jalani dengan berdiam diri itu lapar dan lemasnya pasti terasa. Padahal
sebelumnya aku menjalani puasa secara islam dahulu jam 15.00 WIB perut
selalu merasakan lapar. Aku berfikir semuanya terletak pada keyakinanku.
Aku merasa sangat bersyukur atas kekuatan yang sudah diberikan Sang
Hyang Widhi kepadaku.
Keesokkan harinya ngembak geni berlangsung, aku merasakan kebahagiaan
yang tak ternilai bisa dharma shanti dengan umat hindu di dalam pura
giri nata. Kedamaian yang sangat berharga untuk aku peroleh.
Dari apa yang aku sampaikan ini semua tersusun rapi sesuai
harapanku.Sang Hyang Widhi memberikan waranugraha yang bagiku sangat
berharga. Setiap kejadian demi kejadian yang aku rasakan semua tak lepas
dari keyakinanku untuk memeluk hindu. aku setiap saat bisa merasakan
kedamaian.
Bisa menjadi manusia baru yang menemukan jati diri sesungguhnya. Aku
bersyukur bisa diberikan karma yang indah di kehidupan sekarang. Semua
ini tak lepas dari orang-orang disekalilingku yang mendukung aku bisa
sampai seperti ini. Semua harapanku sudah tercapai dan masih 1 hal yang
aku inginkan saat ini yakni ingin segera di “SUDHI WADANI” . Tapi aku
berusaha bersabar menanti waktu yang tepat. Tanpa rasa bosan kuucapakan
rasa syukurku kepada Sang Hyang Widhi.
Tulisan ini aku persembahkan untuk Papa Mama dan poeper yang selalu
menerangi hari-hariku. Terimakasih untuk Papa dan mama yang sangat aku
sayangi. Terimakasih untuk poeper yang tak pernah bosan mendampingiku.
Serta tak lupa untuk Bapak dan Ibu camerku yang selalu membimbingku
selama ini.
OM Shanti, Shanti, Shanti OM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar