Sabtu, 15 November 2014

Hindu Aku Kembali Padamu Part 5

Pengumuman UAN semakin dekat, semakin membuatku gelisah. Aku berusaha meningkatkan sholatku lebih giat lagi. Setiap malam aku sholat tahajud agar aku bisa lulus ujian nasional. Tapi entah apa yang aku lakukan


sepertinya tidak mendapatkan kedamaian ataupun mendapatkan hidayah dari Allah. Semua ibadahku serasa hambar. Memasuki bulan ke 6 tepatnya 16 Juni 2008 hasil UAN ku di umumkan, aku melihat namaku terpampang di papan pengumuman. Namaku dinyatakan “LULUS”. Aku sangat bersyukur sekali, hatiku begitu gembira. Tapi aku merasa apa yang kulakukan ini salah. Dalam hatiku “apakah ketika aku mendapatkan suatu cobaan, aku baru ingat dengan Allah”, “ketika aku merasakan kebahagiaan aku melupakan Allah”. Rasa bersalah menyelimuti perasaanku. Tapi semua ini tak bisa kupikir secara logika, semuanya terasa janggal.

Aku mulai memasuki perguruan tinggi swasta di Kediri dengan statusku yang sudah bertunangan. Aku tetap merasa percaya diri dengan statusku ini. Aku menutup diriku untuk setiap cowok di kampusku, karena aku sudah berkomitmen. Aku hanya ingin berteman saja tak lebih dari itu. Kebanyakan teman-temanku banyak yang berjilbab. Karena memang didalam kelasku hampir semua perempuan, laki-lakinya hanya ada 6 orang. Selain itu semua juga islam. Aku sudah terbiasa dengan lingkungan itu. Tapi aku tetap tak pernah melaksanakan ibadah sekalipun.

Aku sering jadi bahan omongan teman-temanku karena jarang melaksanakan ibadah, tapi aku tipe orang yang cuek dengan omongan orang. Bagiku biarlah orang berkata apa tentang aku, yang penting aku enjoy dengan apa yang aku jalani saat itu. Sampai aku dinasehati teman dekatku sendiri agar selalu ingat sholat. Kata-kata meraka pun aku terima saja tapi aku tidak pernah meresponnya seperti apa yang dikatakan poeper kepadaku. Dalam hatiku “ poeper saja sering ngingetin aku untuk sholat nggak aku respon , apalagi kalian. Boro-boro aku respon”.heheheheehehe. Aku merasa malas melakukan ibadah, memang sejak saat itu aku sudah melupakan kewajibanku kepada Allah. Sampai aku sering diomelin orang tua gara-gara tidak pernah menjalankan sholat. Tapi tetap tidak kujalankan sampai-sampai sering berbohong hanya gara-gara disuruh sholat. Entah apa yang ada dalam pikiranku saat itu. Aku hanya ingin pikiranku terbebas tanpa merasa tertekan. Berusaha membuang beban yang begitu mengikat pikiranku. Aku nyaman dengan yang kujalani saat itu.
Bulan suci ramadhan Agustus 2008 pun telah tiba, aku bimbang dengan perasaanku ini. Tapi aku tetap menjalankan puasa meskipun batin ini begitu tertekan dengan kewajiban ini. Aku serasa makin bertanya-tanya. Apakah yang aku lakukan ini semata-mata karena hanya mengejar suatu pahala??? Sedangkan aku berfikir apa gunanya pahala kalau aku hanya menjalankan puasa tanpa sholat. Jelas Allah tidak menerima puasaku, sama saja puasaku sia-sia. Jadi, aku memutuskan untuk tidak berpuasa saja. Aku pura-pura berpuasa ditengah-tengah keluargaku dan teman-teman kuliahku.

Kalau waktunya sahur bersama aku ikut, kalau waktunya buka puasa bersama aku juga ikut-ikutan.hehehehehehehe, karena takut ditanya macam-macam. Selain itu aku juga merasa malu dengan keluargaku dan teman-temanku, masak udah dewasa kok tidak puasa. Hehehehehehe. Saat itu semua yang aku lakukan memang penuh kemunafikan. Tapi ya sudahlah, aku jalani saja selama aku tak membuat masalah dengan siapapun.

Aku mulai masuk semester III sampai semester V saat dimana masih senang merasakan kenikmatan dibangku kuliah. Tapi entahlah sampai aku duduk dibangku sekolah sampai perguruan tinggi yang selalu membuat aku putus asa adalah masalah keluarga. Aku selalu terbebani dengan keadaan itu, kuliahku menjadi terbengkalai dan hanya poeper yang selalu ada saat hidupku merasakan keterpurukan. Aku melupakan segala kewajibanku sebagai umat muslim, melupakan ketakutanku dan kewajibanku pada Allah.
Dalam pikiranku “percuma aku beribadah tapi selalu saja Allah memberiku cobaan tanpa henti”. Bukannya dengan sholat Allah akan mengurangi cobaannya padaku, ini justru serasa makin hari makin di berikan cobaan oleh Allah. Aku merasa sudah jenuh dengan keadaan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar