Punarbhawa Atau Reinkarnasi Menurut Hindu
Dalam bahasa Sansekerta reinkarnasi disebut sebagai Punarbhawa. Kata tersebut berasal dari
bahasa Sansekerta, yaitu Punar artinya
“lagi”, sedangkan Bhawa artinya
“menjelma”. Maka dengan demikian Punarbhawa memiliki arti
kelahiran
kembali yang berulang-ulang . Punarbhawa atau Samsara adalah bagian keempat dari Panca Sradha sebagai dasar keyakinan Umat Hindu . Pengertian
sederhananya adalah, bahwa pada saat seseorang meninggal dunia maka jiwatman (roh) akan melepaskan badan
jasmaninya (stula sarira), menuju
sorga atau neraka. Untuk meningkatkan kualitas jiwatman maka setelah waktu
tertentu jiwatman kembali kedunia melalui proses kelahiran dengan menggunakan
badan jasmani yang baru. Proses jiwatman meninggalkan jasmani dalam Agama Hindu
disebut stula sarira kemudian lahir kembali menggunakan jasmani yang
baru, inilah yang disebut dengan Punarbhawa
Kelahiran kembali dalam ajaran agama Hindu merupakan sesuatu hal yang ditunggu karena
berhubungan dengan karmaphala yang kita perbuat di kehidupan masa lalu dan
Jiwatman yang masih dipengaruhi oleh kenikmatan, dan kematian akan diikuti oleh
kelahiran. Akan tetapi Kelahiran kembali juga harus dihindari karena merupakan
penghambat dari tujuan agama Hindu yaitu moksa yang merupakan kelepasan atau
kebebasan atma (roh) dari ikatan duniawi dan lepas juga dari putaran Reinkarnasiatau Punarbawa kehidupan,
selanjutnya atma (roh) tersebut akan Kembali bersatu dengan Brahman (Tuhan Yang
Maha Esa) yang kekal dan abadi.
Kelahiran kembali memiliki hubungan yang erat dengan ajaran
Tri Rna yaitu tiga hutang yang harus dibayar sehubungan dengan keberadaan kita.
Pertama yaitu Dewa Rna merupakan hutang yang harus dibayar kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang menyebabkan kita ada di dunia ini. Rna yang kedua
yaitu hutang yang harus dibayar manusia kepada leluhur termasuk orang tua kita,
karena jasa para Leluhur dan orang Tua kita yang sehubungan dengan
kelahiran kita serta perhatiannya semasa hidup. Rna yang ketiga yaitu Hutang
yang harus dibayar kepada para Rsi, pendeta, dan para guru lainya atas
bimbingannya selama ini dan mendidik manusia untuk belajar kebenaran. Ketiga
hutang tersebut harus dibayar dengan perbuatan-perbuatan yang baik pada
kehidupan sekarang ini. Contohnya perbutan sederhana yang harus dilakukan untuk
membayar hutang tersebut yaitu yang pertama hutang kepada Tuhan, dilakukan
dengan cara rajin sembahyang dan saling menghormati, saling menyayangi sesama
mahluk ciptaan Tuhan. Hutang kepada para leluhur yaitu dengan jalan menghormati
dan selalu mengingat leluhur kita dimanapun kita berada dan apapun yang kita
kerjakan serta dengan menghormati dan menyayangi kedua orang tua kita. Hutang
yang ketiga yaitu hutang kepada para Rsi atau para guru dengan cara menghormati
dan melaksanakan ajaran-ajaran serta tugas-tugas yang mereka berikan dengan
baik dan penuh rasa tanggung jawab.
Beberapa fakta di dunia bahwa
manusia mampu mengingat secara sadar kehidupannya sebelum kelahirannya saat
ini. Menurut buku “Reinkarnasi, hidup tidakk pernah mati” oleh Anadas Ra (2007
: 43) Di Delhi, seorang gadis kecil
bernama Shanti Dewi memberi gambaran yang jelas mengenai kehidupannya di masa
lampau. Ia sanggup mengenali suami dan anaknya pada kelahiran sebelumnya,
ketika ia tinggal di Mathura. Ia menunjukkan di mana uangnya disimpan dan
sebuah sumur tua yang sekarang sudah tertutup. Semua pernyataannya dibenarkan
dan didukung oleh sejumlah saksi. Cameron Macaula, seorang anak yang mampu
menceritakan kehidupan masa lampaunya. Harian Inggris The Sun telah
memuat di internet berita tentang seorang anak lelaki yang bisa mengingat masa
lampaunya. Anak lelaki berusia 6 tahun yang bernama Cameron Macaulay, ia selalu
membicarakan bahwa ia mempunyai ibu dan keluarga serta menyukai menggambar
rumahnya sendiri, sebuah rumah putih yang terletak di tepi pantai. Semuanya itu
tidak lagi berkaitan dengan kehidupannya kini. Tempat yang diceritakannya, dia
sendiri tidak pernah tahu, dan terletak di pulau Bara berjarak 160 mil dari
kediamannya sekarang ini. Menurut Norma, ibunya Cameron Macaulay sekarang,
semenjak kecil Cameron sudah mulai bisa bicara, ia sudah lantas mengkisahkan
kehidupan masa kanak-kanaknya sewaktu berada di pulau Bara. Ia mengkisahkan
orang tua masa lampaunya dan bagaimana ayahnya meninggal, juga kakak perempuan
maupun kakak laki-lakinya. Ia juga bilang ibu yang ia sebut-sebut ialah ibu
masa lampaunya. Cameron sekeluarga pada bulan Februari 2006 pergi ke
pulau Bara. Sewaktu pesawat itu benar-benar mendarat, segalanya persis dengan
yang diceritakan oleh Cameron. Pihak penginapan memberitahu Norma, pernah ada
bernama Robertson menempati rumah putih di tepi pantai. Para orang dewasa pun
memahami Cameron bukan sedang mengarang cerita, mereka telah mendapatkan
jawaban yang mereka cari. Akan tetapi yang jelas, memori terhadap kehidupan
masa lampau seiring dengan bertambahnya usia si empunya cerita akan semakin
memudar. Kisah Cameron telah dibuatkan film dokumenter yang berjudul “Anak
Lelaki Ini Pernah Hidup Di Masa Lampau”oleh TV 5 Inggris.
Manusia umumnya memiliki berbagai sifat yang dapat muncul
seiring berkembangnya waktu, salah satunya manusia selalu penasaran terhadap
hal tertentu yang dianggapnya menarik. Dikenalnya konsep punarbhawa atau
reinkarnasi menjadikan manusia penasaran untuk mengetahui kehidupan mereka di
masa lampau. Sama halnya dengan masa depan, umumnya setiap menjelang pergantian
tahun masyarakat disibukkan dengan meramal kehidupan mereka yang akan datang.
Keinginan seseorang untuk mengetahui kehidupan masa lampaunya menjadi kunci
utama untuk mengetahui karma-karma yang harus mereka jalankan di kehidupan
sekarang. Dapat dibayangkan apabila setiap manusia mampu mengingat kehidupan
sebelumnya, menceritakannya satu kehidupan ke kehidupan lainnya yang kemudian
dirangkai menjadi satu kesatuan yang pasti memiliki satu benang merah yang
menyebabkan mereka harus menjalani reinkarnasi.
Dapat disimpulkan bahwa keyakinan dengan adanya Punarbhawa
ini maka orang harus sadar, bahwa bagaimana kelahirannya tergantung dari karma wasananya. Kalau ia membawa karma
yang baik, lahirlah ia menjadi orang berbahagia, berbadan sehat dan berhasil
cita-citanya. Sebaliknya bila orang membawa karma yang buruk, ia akan lahir
menjadi orang yang menderita. Oleh karena itu kelahiran kembali ini adalah
kesempatan untuk memperbaiki diri untuk meningkat ke taraf yang lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar